Nilai batas atas (CAP) perkebunan sawit di Indonesia berdasarkan perspektif daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup (D3TLH)

Summary of Nilai batas atas (CAP) perkebunan sawit di Indonesia berdasarkan perspektif daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup (D3TLH)

Penelitian ini menyoroti isu ekspansi perkebunan kelapa sawit di Indonesia, yang pada 2023 diperkirakan mencapai 16,834 juta hektar. Permintaan global dan domestik yang meningkat atas sawit, didorong oleh kebutuhan ekspor dan target pemenuhan energi indonesia; menyebabkan perubahan penggunaan lahan yang signifikan, terutama di area hutan. Ekspansi ini menimbulkan dampak ekologis, termasuk penurunan keanekaragaman hayati, peningkatan bencana banjir, dan dampak perubahan iklim. Proyek penelitian ini bertujuan menetapkan batas atas (cap) area perkebunan kelapa sawit dengan mengevaluasi kapasitas daya dukung lingkungan hidup. Melalui pendekatan jejak ekologis, penelitian ini memodelkan alokasi dan lokasi penggunaan/penutupan lahan (PPL) di pulau-pulau Indonesia untuk menyeimbangkan kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan hidup, serta memastikan pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan. Pada proyek penelitian selama enam bulan ini, Yayasan LOKAHITA bekerja sama dengan Sawit Watch, Madani Berkelanjutan, dan Satya Bumi untuk mencapai tujuan menetapkan batas ekspansi perkebunan sawit yang berkelanjutan, melindungi keanekaragaman hayati, dan mengurangi dampak lingkungan.

Lihat Lampiran