Bagaimana pengaruh Indeks Jasa Ekosistem (IJE) Pengaturan Tata Aliran Air dan Banjir terhadap potensi bahaya banjir?

Hai sobat Lokahita! Yuk, kita sambung postingan sebelumnya tentang Indeks Jasa Ekosistem (IJE) pengaturan tata aliran air dan banjir yang tentu memiliki keterkaitan dengan potensi bahaya banjir. Contoh wilayahnya masih sama, yaitu di Pulau Kalimantan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa di sepanjang 2020 Indonesia mengalami 2.925 kejadian bencana alam yang didominasi oleh bencana alam hidrometeorologi, salah satunya adalah banjir dengan 1.065 kejadian. Penyebab banjir juga bermacam-macam. Dikutip dari WRI Indonesia, terdapat 3 faktor utama penyebab banjir, yaitu berkurangnya tutupan lahan, cuaca ekstrim, dan kondisi topografis.

Sebelumnya, mari kita lihat peta pada gambar kedua. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap nilai IJE adalah jenis tutupan lahan. Vegetasi yang rapat umumnya akan memiliki IJE pengaturan tata aliran air dan banjir yang tinggi.

Kemudian, pada gambar ketiga ditunjukkan hubungan IJE pengaturan tata aliran air dan banjir terhadap potensi bahaya banjir. Keliatan, kan? Sebagian besar wilayah dengan nilai IJE pengaturan tata aliran air dan banjir yang rendah akan memiliki potensi banjir yang cukup tinggi.

Semoga sedikit informasi ini bermanfaat untuk sobat Lokahita ya!

Bagikan Post Ini

Tinggalkan komentar